wayansudane.net

December 19, 2007

Pemerintah Kota Bekasi: Hemat Rp300 Juta Berkat IP Telephony

Berkat infrastruktur jaringan kabel fiber optic jalur komunikasi Internet Protocol Phone, pemerintah kota Bekasi berhasil melakukan efisiensi biaya komunikasi mencapai Rp 300 juta di tahun 2006 lalu.

SEMUA orang rasanya pernah mendengar nama kota Bekasi. Posisi strategis kota Bekasi yang bersebelahan dengan ibukota negara DKI Jakarta, membuat kota seluas 210,49 kilometer persegi ini cukup dikenal dimana-mana. Sebagai wilayah yang berbatasan dengan kota Jakarta, wajar bila kondisi ekonomi kota Bekasi pun tergolong maju. Salah satu sektor unggulan yang dikedepankan oleh pemerintah kota (pemkot) Bekasi kawasan industri baik yang berskala lokal maupun internasional.

Tapi tak hanya bidang perindustrian saja kota Bekasi terbilang maju. Dalam penyelenggaraan pemerintahan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (e-government), kota Bekasi pun tak mau kalah. Pembangunan e-government dilakukan secara bertahap, mulai dari yang sederhana seperti pengadaan hardware (perangkat keras), software (piranti lunak) maupun pengembangan sumber daya manusia (SDM). Itu saja? Tentu tidak.

Satu hal yang cukup menarik adalah upaya pemkot Bekasi dalam mengembangkan jaringan komunikasi. Sekadar informasi, saat ini antar kantor Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) se-kota Bekasi telah terhubung jaringan komunikasi menggunakan teknologi Internet Protocol Phone (IP-Phone). “Berkat IP-Phone kini semua SKPD se-kota Bekasi bisa menghemat biaya komunikasi (pulsa telepon) sampai Rp 300 juta setiap tahun,” jelas Nandi Surjakandi, Kepala Badan Informasi dan Komunikasi Kota Bekasi. Jumlah yang tak sedikit bukan?

Sebelumnya, menurut Nandi, dari 17 kantor SKPD se-kota Bekasi menggunakan sistem komunikasi melalui jalur telepon konvensional biasa. Model komunikasi itu jelas membutuhkan biaya pulsa telepon tentunya. Namun berkat jalur komunikasi IP-Phone, kini praktis tidak ada lagi biaya pembelian pulsa komunikasi telepon. Semua jaringan komunikasi antar SKPD berlangsung diatas jaringan infrastruktur komunikasi fiber optic yang sebelumnya telah dibangun.

Ya, di tahap awal, pemkot Bekasi telah membangun jaringan komunikasi infrastruktur melalui kabel fiber optic secara bertahap. Pembangunan pertama dimulai sejak 2004 yang bertujuan untuk menghubungkan dua kawasan perkantoran pemerintah yang berbeda, yakni yang berada di jalan Juanda maupun jalan Margahayu kota Bekasi. Sedangkan pembangunan berikutnya pada tahun 2005, dimana targetnya adalah semua SKPD sudah tersambung. Sampai saat ini, total kabel fiber optic yang sudah terbentang mencapai 10.164 meter. “Jaringan kabel fiber optic ini yang kemudian menjadi tulang punggung integrasi seluruh data, sambungan internet dan juga jaringan komunikasi IP-Phone di lingkup SKPD se-kota Bekasi,” jelas Nandi.

Khusus untuk komunikasi IP-Phone, tambah Nandi, perangkat telepon yang digunakan memang khusus yang bisa beroperasi melalui teknologi Voice over Internet Protocol (VoIP). Melalui perangkat telepon VoIP tersebut, malahan juga mampu menggantikan penggunaan perangkat telepon berbasis PABX (Private Automatic Branch Exchange) dari telepon konvensional (Telkom) yang lama.

Selanjutnya dengan nilai pembelanjaan sekitar Rp 300 juta, maka dibelilah 31 unit pesawat telepon VoIP yang kemudian didistribusikan ke beberapa kantor SKPD. “Tak disangka dalam waktu setahun sudah break event point karena ternyata mampu menghemat biaya komunikasi sampai Rp 300 juta,” tegas Nandi. Bahkan dalam hal kualitas suara telepon, seperti diceritakan Nandi, banyak pegawai pemkot Bekasi yang merasakan kalau suara IP-Phone mampu sejernih suara telepon konvensional. Hampir tidak ada bedanya sama sekali, tandas Nandi.

Wajar bila kemudian pemkot Bekasi menargetkan untuk menambah sekitar 41 unit telepon VoIP lagi untuk manjangkau kantor SKPD yang belum memiliki IP-Phone atau menambah dari yang telah ada. Di 2007 ini, Badan Informasi dan Komunikasi pemkot Bekasi juga menargetkan untuk mengembangkan jaringan komunikasi menggunakan media wireless untuk menjangkau 12 wilayah kecamatan se-kota Bekasi. Teknologi komunikasi wireless sengaja dipilih karena dianggap mampu menjangkau daerah yang jauh dengan biaya lebih murah.

Tak jauh beda dengan daerah lain, dalam mengembangkan e-government pastinya juga menjumpai beberapa kendala. Khusus pengembangan jaringan komunikasi pemkot Bekasi, kendala yang ditemui justru yang bersifat non teknologi seperti faktor pemahaman TIK para pegawai pemerintah di setiap kantor SKPD atau kurangnya keinginan untuk saling mengintegrasikan data antar kantor SKPD.

Selain tersedianya jaringan komunikasi yang efisien, pemkot Bekasi juga telah mengembangkan situs web resmi www.kotabekasi.go.id. Khusus untuk menunjang kinerja pemerintahan baik untuk kalangan internal maupun eksternal juga telah dikembangkan sistem informasi manajemen berbentuk client-server maupun web-base seperti Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIMDA) dan juga Sistem Informasi Manajemen Pelayanan Satu Atap (SIMTAP).
Wayan Sudane
wayan@wartaegov.com

Sumber: www.wartaegov.com

No comments: