wayansudane.net

March 2, 2007

Menyambut Rakornas VIII KMHDI (1)


Hadirnya berbagai fenomena globalisasi dengan berbagai macam aspeknya seakan telah meluluhkan batas-batas tradisional antarnegara, bahkan nasionalisme sebuah negara. Perubahan sosial yang terjadi di masyarakat misalnya, kini mengarah pada tuntutan globalisasi yang merambah pada semua lini kehidupan. Globalisasi terjadi tidak lepas dari peran individu sebagai pemain peran di masyarakat.

Upaya untuk menghadapi perubahan ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Perubahan dan arah globalisasi tidak hanya sebatas pada pembicaraan antara barat dan timur. Sejatinya benarkah bangsa dan negara ini tengah masuk pada era globalisasi? Problem dan agenda pemerintahan yang kurang berpihak pada masyarakat mengindikasikan perubahan kearah yang menurun. Kemiskinan, rendahnya mutu pendidikan, dan seabrek masalah lainnya adalah contoh permasalahan yang harus ditemukan solusinya.

Masih banyaknya permasalahan tersebut menuntut semua elemen bangsa untuk berperan aktif. Kemajuan yang dicapai oleh sebagian kecil dari elemen bangsa belum dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Dapat dikatakan masyarakat kini merindukan keadilan dan pemerintahan yang pro kepada masyarakat. Sektor pembangunan manusia Indonesia adalah hal yang penting dalam mewujudkannya. Berbicara kualitas manusia Indonesia yang tengah berada diambang globalisasi, peran pendidikanlah yang utama.

Apakah relevansi masalah tersebut dengan pendidikan? Relevansi tersebut tidak lepas dari peran sumber daya manusia yang berkualitas. Kualitas dari SDM inilah yang diciptakan oleh salah satu elemen penting yaitu pendidikan. Pendidikan sebagai awal dalam pembentukan karakter manusia dan bangsa. Pendidikan yang baik memberikan dukungan pada pelaksanaan program dibidang lainnya.

Negara yang masyarakatnya memiliki pendidikan dan karakter baik akan mengarah pada martabat bangsa. Secara universal pendidikan berarti upaya pengubahan manusia menjadi lebih cerdas, yang dalam konsep filsafat pendidikan Indonesia dinyatakan bahwa pendidikan ialah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Kecerdasan tersebut tidak hanya sebatas kecerdasan kognitif atau intelektual belaka, tapi kecerdasan manusia yang seutuhnya, kecerdasan total manusia dalam berbagai bidang kehidupannya.

Individu yang memiliki pendidikan dapat berbicara kehidupan ekonomi bangsa yang cerdas, kehidupan religius bangsa yang cerdas, kehidupan politik bangsa yang cerdas, dan seterusnya. Kehidupan bangsa yang cerdas ini esensinya adalah manusia-manusia individual, personal yang cerdas. Dengan masyarakat yang cerdas bangsa dan negara dapat menjawab semua permasalahannya dengan kerja nyata. Tidak sebatas retorika dan kepentingan pragmatis belaka.

Sebagai organisasi kader tingkat nasional, Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) melihat hal ini sangat signifikan yang harus direalisasikan dengan kaderisasi dan pendidikan. Disadari bahwa membangun bangsa dan negara harus dimulai dengan pendidikan dan pengorganisasian yang baik. Atas dasar pemikiran tersebut, KMHDI menyadari bahwa pendidikan tidak dapat hanya diwacanakan saja tapi juga harus diimplementasikan dalam bentuk kegiatan nyata. Paradigma tentang pendidikan ini diimplementasikan dalam berbagai kegiatan nyata untuk berpikir membangun bangsa.

wayan sudane