wayansudane.net

December 3, 2006

Peran Teknologi dalam Bingkai Kemenangan


Hidup dalam masyarakat memang penuh dengan dinamika perubahan. Dinamika terjadi sebagai hasil dari adanya aksi dan reaksi dari sekelompok orang kepada kelompok lainnya. Dinamika perubahan pun terjadi seiring kemajuan yang oleh para ilmuwan dan intelektual disebut dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Ilmu pengetahuan seolah menjadi ‘santapan’ untuk terus dimakan oleh para pencari pengetahuan yang notabene dimulai dari siswa, mahasiswa, akademisi, praktisi, dan bahkan diluar julukan tersebut.

Teknologi pun demikian. Perkembangannya sangat menghebohkan kehidupan masyarakat. Trend teknologi ini menjadi euphoria bagi kita semua terlepas dari manfaatnya efektif dan efisien. Teknologi yang kini memasyarakat disemua kalangan adalah teknologi informasi. Informasi begitu cepat beredar melintasi pulau-pulau dibelahan dunia. Sekat-sekat antar negara maupun pulau seolah bias. Semua menjadi dekat, kita berada di dunia maya dan tidak lelap dalam mimpi, itu nyata.

Inikah yang disebut kemajuan jaman yang istilah kerennya disebut globalisasi. Dalam
http://id.wikipedia.org dapat kita baca bahwa Mitos yang hidup selama ini tentang globalisasi adalah bahwa proses globalisasi akan membuat dunia seragam. Proses globalisasi akan menghapus identitas dan jati diri. Kebudayaan lokal atau etnis akan ditelan oleh kekuatan budaya besar atau kekuatan budaya global.

Namun anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Kemajuan
teknologi komunikasi memang telah membuat batas-batas dan jarak menjadi hilang dan tak berguna. John Naisbitt (1988), dalam bukunya yang berjudul Global Paradox ini memperlihatkan hal yang justru bersifat paradoks dari fenomena globalisasi. Naisbitt (1988) mengemukakan pokok-pokok pikiran lain yang paradoks, yaitu semakin kita menjadi universal, tindakan kita semakin kesukuan, dan berpikir lokal, bertindak global. Hal ini dimaksudkan kita harus mengkonsentrasikan kepada hal-hal yang bersifat etnis, yang hanya dimiliki oleh kelompok atau masyarakat itu sendiri sebagai modal pengembangan ke dunia Internasional. Dalam teori pemasaran mungkin ini yang disebut dengan differensiasi, membuat sesuatu berbeda yang justru akan memiliki bargaining.

Terlepas dari fenomena yang penuh dengan debatabel tersebut, kita memang dihadapkan pada pengaruh teknologi informasi. HP (Hand Phone) atau Ponsel (Telephon Seluler) adalah contoh dari kemajuan teknologi ini. Hampir semua orang memiliki benda sakti ini. Mulai sekedar untuk lifestyle hingga memang manfaat yang diberikan.
***
Penulis beberapa kali menemui ulasan tentang hal ini. Toh hampir semua opini dapat dikatakan masih dalam frame berpikir yang sama. Beberapa hari setelah Idul Fitri – Hari raya umat muslim, sembari menunggu seseorang, penulis sempat membaca tulisan tentang hal ini. Disadari bahwa wacana yang disampaikan dalam tulisan tersebut adalah pengaruh kemajuan teknologi informasi dalam hal ini handphone telah merasuk kesemua sisi kehidupan. Momen hari raya yang seharusnya wahana untuk silahturami / silakrama berkunjung kesesama menjadi berkurang, toh sudah mengucapkannya via telephone atau short message service (SMS), multimedia message service (MMS). Inilah kenyataan, kita berada di dunia nyata tapi semua diselesaikan dalam dunia maya.

Tak jauh beda, beberapa hari lalu pun kita mengalami hal sama kalau tidak ingin dikatakan ‘korban’ dari teknologi. Rahajeng nyanggre rahine galungan & kuningan, dumogi irage sareng sami ngenemuang kerahayuan… ada yang puitis serng balutn doa, hrum wngi aroma surga, dupa trbkr sbg jln mnj tuhan, ptihx hati pnh ungkpn maaf. Met nygre glngn n kningn smg kdmaian sll mmncr dihati qt smua…itu contoh pesan ucapan yang beredar di lalu lintas per-SMS-an saat Hari raya Galungan lalu, dan saya rasa tidak jauh berbeda di inbox HP rekan-rekan. Dan kompaknya, hampir SMS nya relatif sama. Sistem forward dan edit SMS rupanya berlaku. Bahkan kalau dicermati bisa dikatakan SMS sama dari hari raya sebelumnya. Sistem save rupanya berlaku. Begitu mudahnya dengan teknologi yang berupa benda mungil ini. Apakah hanya sebatas itu saja. Ternyata tidak, di dunia cyber pun melakuan hal yang sama. Inilah realitas yang kita hadapi. Kemudahan dan manfaat yang kita peroleh. Apakah hanya tinggal ketik dan lalu kirim saja, tentu tidak sejumlah anggaran rupiah pun harus disiapkan.
***
Fenomena-fenomena seperti ini merupakan salah satu dari kemudahan-kemudahan berkat adanya teknologi komunikasi. Kemajuan ini sangat efisien karena hanya dengan mengeluarkan sejumlah rupiah yang relatif murah, kita sudah dapat melakukan komunikasi minimal say hallo kepada orang lain yang berada pada jarak sangat jauh. Namun apakah kemajuan ini efektif. Hal ini masih harus dipertanyakan lagi. Akankah tradisi konvensional / tradisional akan terkikis oleh kemajuan ini ?. Dengan kemudahan tersebut, tradisi saling berkunjung untuk tatap muka menjadi sedikit memudar bahkan tidak ada. Kan sudah kirim SMS…

Kemudahan yang sangat efisen tersebut belum tentu efektif. Sangatlah luas wacana tentang pengaruh dari perkembangan teknologi ini. Tapi semuanya seolah tak terhindarkan lagi dari kehidupan dan interaksi kita dalam masyarakat. Harus ada keseimbangan dalam menyikapi dan memanfaatkannya. Kemajuan teknologi seperti api. Seringnya menjadi kawan, tetapi kadang kala bisa juga menjadi lawan. Teknologi merupakan kawan karena memudahkan kita bekerja dan juga bersosialisasi. Akan tetapi, ketika teknologi mulai mengkikis makna-makna tradisional yang adiluhung bahkan melanggar norma-norma kepatutan sosial, teknologi pun mulai menjadi lawan.

Kesadaran akan manfaatnya dan kemudahan dari fasilitasnya setidaknya tidak mengurangi makna dari kemenangan dharma. Sebagai pengguna teknologi, kita sebaiknya mampu untuk mengelola dengan baik, bukan sebaliknya teknologi yang mengelola pikiran kita. Bingkai kemenangan dharma sebaiknya mampu mengendalikannya.

Sangat mudah dengan teknologi, tulisan ini pun bermula dari adanya SMS di benda sakti yang mungil, ditindaklanjut dengan duduk didepan benda yang lebih sakti yang disebut komputer, tekan huruf pada keyboard. Selesai sambungkan kabel telkom, sehingga benda ini tambah sakti, konek ke dunia cyber – internet. Kirim via email. Konfirmasi vis SMS… wah cepat sekali….begitu cepatkah perkembangannya…Yang jelas kita berada pada titik perubahan, sadarkah anda…

wayan sudane –
presidium@kmhdi.org