wayansudane.net

December 3, 2006

'Penyakit Hindu'


Saat ini, umat Hindu sedang sakit. Sakitnya sudah komplikasi. Susah untuk disembuhkan. Apalagi sipenderita merasa tidak sakit, ini lebih susuuaah lagi. Bagaimana mana mau berobat ataupun mencari tabib untuk mengobati kalo si penderita tidak merasa sakit. Beberapa penyakit yang sekarang menghinggapi umat Hindu dari hasil pengamatan tabib adalah:

1. Penyakit "Penghayal"
Umat Hindu menderita sakit menghayal yang sangat parah. Misalnya menghayalkan akan datangnya ramalan "Sabdo Palon dan Noyo Genggong"tentang kembalinya kejayaan Agama Hindu di Nusantara. Akibatnya, umat hindu senangnya melamun dan menunggu saat saat itu datang tanpa usaha apa-apa, cuma jadi penonton.

2. Penyakit "Berkelit"
Saat ada yang berbicara fakta Ümat Hindu itu adalah minoritas dan penganutnya kecil di Indonesia", dengan jurus berkelit ada yang menjawab "tidak perlu kuantitas yang penting kualitas". Padahal semua orang tau dari kuantitas maupun kualitas semuanya memang rendah.

Saat ada pendharma wacana yang mau meluangkan waktu memberikan dharma wacana, kembali banyak yang berkelit "umat kita ini bukan umat yang biasa mendengar tapi biasa berbuat". Padahal bagaimana mau berbuat, lha wong cuma disuruh dengerin aja ga mau, apa lagi mau berlaksana.

3. Penyakit "Sok Pintar"
Banyak Umat Hindu yang merasa sok pintar dengan Agama Hindu dan merasa paling tahu tentang agama Hindu karena lahir dan besar di lingkungan Hindu. Penyakit ini menyebabkan mereka alergi untuk belajar agama Hindu. Wal hasil, banyak yang bodoh dari sisi pengetahuan terhadap agama. Karena bodoh akan agamanya sendiri, jangankan untuk mempengaruhi orang lain untuk memeluk Hindu, hanya untuk membela diri saja sudah tak mampu. Bahkan yang akhirnya terseret seret pindah agama.

4. Penyakit "Pamer"
Biar miskin yang penting pamer, mungkin itu adalah salah satu moto sebagian besar umat Hindu. Makanya sampe saat ini masih terbelenggu dengan upacara keagamaan yang wah, yang bahkan jauh dari sisi esensi agama Hindu, dan akhirnya meninggalkan hutang. Yang parah, jiwa pamer ini justru menjangkiti para pemimpin agama dan pemimpin adat. Sehingga tidak bisa mendengar jeritan beberapa ornag yang sudah tidak tahan dengan kondisi yang menjepit ini. Pokoknya kalo ketua adat atau pedande bilang biaya ngaben harus 10 juta... ya musti 10 juta, kalo tidak lebih baik berhenti jadi agama hindu atau keluar aja dari adat. Gila kan.... Pemimpin macam apa itu. Padahal, pemimpin itu mustinya mengayomi umatnya sehingga yang semiskin apapun dapat menikmati pelayanan agama secara optimal.

Ini baru 4 penyakit dari 1001 penyakit yang menghinggapi umat Hindu saat ini, sisanya akan dibahas lain waktu. Bila ada saudara saudara yang mau mengulas penyakit yang lain silahkan.

Yang jelas kalo kita sudah tahu penyakit yang kita derita, kita akan lebih mudah untuk mencari obatnya. Untuk 4 penyakit di atas bisa diobati dengan tablet berikut:

1. Tablet : Aktif anti Hayal"

Jadilah orang yang aktif berusaha memperbaiki diri sendiri dan keadaan disekeliling kita. Jangan percaya pada khayalan. Percayalah pada tindakan yang kita lakukan. Kalo kita berjuang aktif, pasti ada hasilnya meskipun sedikit. Syukur kalo banyak. Jadi kalo mau agama Hindu besar lagi, ya harus aktif berjuang demi kebesaran Hindu. Ayo bangun... sadar... ayo berjuang.... ...

2. Tablet hisap anti berkelit

Jadikan fakta yang ada sebagai bahan studi dan perbandingan. Analisa dengan baik sehingga akan ditemukan jalan penanggulangannya. Hadapi persoalan dengan berani, sepahit apapun persoalan itu. Semakin kita berkelit akan semakin jauh dari jalan keluar.

Belajarlah untuk mendengarkan ajaran agama walaupun itu datangnya dari tetangga sendiri. Semakin banyak anda mau mendengar maka semakin banyak yang bisa kita serap dan kita gunakan untuk menekan ego. Dari gemar mendengar kita transformasikan menjadi gemar berbuat. Pasti dah hasilnya akan luar biasa. Kalo kita tidak pernah mau mendengarkan orang lain, maka jangan harap kita akan didengar oleh orang lain.

3. Tablet Vitamin pelawan "sok pintar"

Jangan sok pintar tetapi selalulah belajar untuk menjadi pintar. Karena orang pintar akan bisa mengajari diri sendiri dan bisa berbagi ilmu dengan orang lain. Dan yang jelas tidak akan dibodohi orang lain terlebih lebih dalam urusan agama. Berhentilah kelewat bangga karena lahir dari keluarga hindu sampe sampe lupa belajar agama hindu. Selalulah berfikir bahwa selama masih ada kesempatan harus digunakan untuk belajar dan belajar. Kalo ada guru lebih baik, kalo ga ada ya belajar secara otodidak. Pokoknya no time tanpa belajar. Hidup belajar..... ..

4. Salep pemusnah pamer.

Agama tuh untuk dilaksanakan dengan semangat spiritual. Pamer hanya akan menjauhkan diri dari tujuan yang sebenarnya. Bahkan lebih banyak negatif ketimbang positifnya. Sederhanalah dalam segenap kegiatan agama, niscaya akan lebih bersahaja dan bermakna.

Para pemimpin agama dan pemimpin adat yang masih suka pamer dan memaksakan kehendak akan sangat memberatkan terutama bagai kaum miskin. Semoga yang seperti ini cepat cepat aja dilebur oleh hyang Siwa dan ditinggalkan kader kader peminpin yang mengerti akan filosofi agama sehingga berpihak kepada agama dan umatnya.


I Gede Sumantra - hindulampung@yahoogroups.com